30 Januari 2004

Percakapan Kita (Semarang, 18 Januari)
: mata air

mungkin neon semarak di atas kepala kita telah
menyalakan kepulangan sunyi pada bintangbintang
sedang percakapan kita berakhir menjadi tetes
seperti teh manis yang mengaluri meja formika
dinding pintu biru..
katamu, biar sejarah jadilah batu

kita pun lantas berjuang dengan sisa-sisa
lintasan petanda pada malam yang lubang.
kau menyusuri rindu dengan pencarian jantung
kepada surga. sebuah rahasia lalu pesta.
sedang aku masih saja menukar kesepian
dengan asap rokok dari matamu yang luka.

di pojokan jalan, pejalan yang kesekian berkisah
tentang hikayat cinta dan makanan cina.

lalu waktu semakin debu, membuat arsiran
abu-abu pada kesetiaan yang larung seperti
titik-titik hujan menjadi jamur di langit kita..
Ini bukan antologi cinta, ini cuma 10 kegilaan yang meradang!

(1)
Disana kamu
Disini aku
Tercipta rindu

(2)
Cuma senyum,
Sejenak jumpa,
sekilat dekap,
dan satu kecup
yang kumau

(3)
Getirku mati,
Aku bahkan bosan menangis,
Sudikah .. hapus lukaku dengan bibirmu?

(4)
Kataku, Aku mulai gila
karena kegilaanmu,
merasuki setiap tetes darahku

(5)
Kau merindukanku, sayang?
Karena benakku hampir gila kau perkosa!

(6)
Sudahlah!
apapun itu,
kuputuskan untuk menutup mata dan telinga
PERSETAN DENGAN DUNIA!
anggap saja aku buta dan tuli

(7)
Di luar api membadai
Waktu bergemuruh resah
sudikah kau pinjamkan sekali lagi bahumu?

(8)
Kukirim sekeranjang senyum,
berpitakan rindu di dalamnya..
jangan kau habiskan ya?
sisakan untukku waktu aku hadir nanti malam

(9)
Kau tanyakan, "Cukup kuatkah kau berjalan sendiri mengabaikan segala tatanan sosial?"
Mengapa tidak bertanya "apakah kau punya pilihan lain?"

(10)
Gonna be a long long road ..
doakan saja aku sampai dirumah dengan selamat
siapapun TUHANMU
a m i n !

27 Januari 2004

apa yang dilakukan hari bila kiamat datang menjemput?
dia sedih dan menangis...
dia tak ingin pergi dan mati...
tetapi apa lagi yang dicari kesedihan selain air mata?
seraya menghitung sejuta paparan moksa yang terhampar
ditengah tandus dan keringnya sahara,
yang membentang mempersembahkan dirinya
tuk terbakar oleh matahari hingga hangus terpanggang
dan seekor kera dengan ratapan bergelayut diatas pohon kaktus
hanya ingin mencari sekuntum anggrek yang mustahil tumbuh,
dia sedang berada didalam fatamorgana...
dia takkan pernah mampu terlepas dari dahaga
kar'na yang diteguk bukanlah tetes-tetes sumber mata air
melainkan keringat asinnya sendiri!!!



22 Januari 2004

setiap dia menangis
hujan naik
dari mata-mata di tanah tandus
maka dia memencungkil matanya
tanam di tanah.
Bagaimana ya caranya biar seni budaya bisa jadi alat perjuangan?
Mohon masukkan dari temen-temen.
Yang tertarik dan mau urun pikiran, kita bahas di forum.hanyakata.com

21 Januari 2004

sebuah versi alternatif dari penyengsara kehidupan
didalam sunyinya relung batin yang meronta,
merangkak terseret dibalik gorong-gorong
dan hanya ditemani oleh cicitan tikus
disekeliling beceknya air selokan...
sepasang bola mata yang t'lah sayup
hanya mampu menatap dinding penuh ketakutan...

ku t'rus meraba angin
mencari separas wajah yang mampu ku belai,
mencari sepotong tubuh yang mampu ku peluk...
kar'na ku merasa ketakutan...
keheningan t'lah menelanku kedalam mulut kekosongan
sehingga membuatku tak berdaya dan mati
didalam cengkeraman tangan kesedihan
yang t'rus menjerat leherku
agar ku ikut terhanyut bersama jaring pukat harimau
hingga akhirnya aku pun tersedot kedalam lubang hitam
tanpa meninggalkan setapak jejak diantara tanah kuburan...


kemana lagi mata air akan mengalir?
sedangkan arus sungai pun telah terhambat
oleh kerikil dan batu yang telah menumpuk...
apakah dunia harus menunggu tuk dibanjir oleh air bak
yang membendung sampai setinggi awan?
sehingga menenggelamkan seluruh jejak masa lalu
yang pernah tergores diantara kedua pipi
yang bersimbah air mata...
jejak dan langkah yang amat tak pasti...

19 Januari 2004

Lyrics : Fading Faith
(Hvc)

this time i know i will fail
cause im down in this place again
maybe its time to get awake
cause this dream that i have start to fade

seems like there's nothing left to say
cause it seems like its all just a play
keep losing everything today
will it make a different if its yesterday?

there's someone out there
who needs a friend to cry
there's someone out there
who realy needs to die

cause his losing his faith
that;s been keepin him alive but
its starting to fade
and he's left in pain

cause we're all in this game
that we can never win and now
he's losing his faith
he needs to die

17 Januari 2004

ku terima satu panggilan dari oma pagi ini. katanya ... "lane ... opa sakit kuat .... " aku jadi termangu. terus aku tanyakan ke oma ... "ndak dihantar ke dokter kah ... atau ke rumah sakit aja?" ku dengar oma mengeluh. entah itu keluh kesal atau sekadar keluhan biasa. tapi keluhan itu cukup berat kurasakan. bagai satu beban besar dipundaknya. memang beban ku rasakan .. kerana yang sakit itu kan suaminya ..."kami ndak punya uang buat hantarin opa mu ke rumah sakit" dan aku termangu lagi. "kamu kirimin dikit bisa ndak lane?" dan darimana harus aku cari uang untuk ku kirimkan buat mu oma ku sayang bilang didalam account bank ku sekarang cuman tinggal 10 ringgit. dan apa yang bisa aku lakukan untuk membantu? selain menangis dan berdoa ... moga opa ku cepat sembuh. yang lain ... doain yah semoga opa ku sembuh.
cerpen persiapan, berkumpul bersama teman sekaligus ucapan Selamat Tahun Baru Imlek kepada semua orang


Menjelang tahun baru Imlek, memang banyak sekali persiapan yang musti disediakan untuk menyambutnya serta merayakannya. Oleh sebab itu, kesibukan juga tidak bisa dihindari. Walaupun satu-satunya orang yang paling kucintai tak berada disisi saya, saya juga amat bersyukur karena saya masih memiliki teman-teman yang bisa diajak berbagi keceriaan dan kesibukan diantara hari-hari saya yang penuh dengan rasa kesepian. Ada Andreas, Rusly, Leo, Rudy, Hendra, mereka semua adalah teman-teman dimana saat kesepian dan kesedihan datang merudung hati saya. Dengan bermain atau juga mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan dalam sehari-hari.

Kembali kepada masalah menjelang tahun baru Imlek, apa saja yang dipersiapkan? Sepertinya hal ini juga akan menjadi bahan obrolan yang cukup mengasyikkan untuk diperbincangkan kepada teman-teman. Saya tidak tahu apa komentar mereka tentang tahun baru imlek ini, yang pasti persiapan mereka jelas berbeda. Maka langsung saya tanyakan kepada teman-teman mumpung malam ini mereka berkumpul bersama dirumah saya dan bermain game.

"Apa sih persiapan kalian tuk Imlek kali ini?"

Leo: "Persiapan gua hanya tidur doang berhubung gua lagi KANKER (KANtong KERing)!"

Rudy: "Kalo gitu kita sama, ayo cas dulu..."

Hendra: "Alamak kasihan amat kalian ini dasar kere."

Rudy: "Apanya yang kere gendut?"

Andreas: "Gua sempet siapin 2 potong baju baru dan celana baru 1 potong maklum nyari baju dan celana yang bagus tuh agak rada susah sih, kalo elu rusly?"

Rusly: "2 potong baju doang celana pun masih belum dibeli masalahnya bingung tuh mau beli dimana?"

Hendra: "Kalo gua sih buatin aja soalnya murah dan kalo belinya dibutik pasti mahal amat."

Leo: "Lho tapi barusan tadi elu bilang gua ama Rudy kere tapi kalo elu memang punya uang kok masih make celana buatan beli aja kan bisa?"

Hendra: "Yah dengan begitu kan bisa lebih hemat dikit dan enggak beresiko jadi kere macam kalian berdua..."

Rudy: "Ah pukimak lah kau!"

Andreas: "Ngomong-ngomong ada bagusnya juga yah sekali-kali baju baru kita dibuatin aja toh bentuknya kayak gimana kan pasti lebih sesuai dengan selera kita bukan begitu?"

Rusly: "Yah bagusnya emang bagus sih tapi cari bahannya, kalo celana jeans gimana coba?"

"Hitung-hitung bener juga apa kata si Hendra tapi kalo busana berbahan jeans kan entar jadi masalah juga sih nyarinya," pikir saya. Dan selain itu, apakah mereka hanya mempersiapkan materi saja? Apakah mereka tidak memiliki persiapan lain? Kalau saya, saya juga mempersiapkan hati saya untuk menyambut datangnya hari-hari kesepian saya didalam tahun baru nanti, hari dimana saya sendiri tanpa dia. Akan tetapi saya berusaha melihat sekeliling saya, ada teman-teman saya yang berada mengelilingi saya penuh dengan canda dan tawa.

Saya lanjut bertanya, "apakah persiapan kalian busana doang?"

Rusly: "Kalo gua cih cuman harap tahun baru imlek ini gua bisa dapet gebetan baru alias bukan cuman main-main doang karena selama ini gua selalu bernasib sial ketemunya ama cewek-cewek matre doang... huh!"

Leo: "Aduh, kasihan deh elu... hehehe."

Rudy: "Kalo saya sih berharap dapat banyak duit aja hmmm."

Andreas: "Hahaha, kalo gitu sama, saya juga berharap mendapat penghasilan tambahan, maklum mau nabung buat modal berkeluarga yah sekaligus hitung-hitung konsentrasi saya banyakan ke pekerjaan saya saja."

Rusly: "Setidaknya doa saya tuk tahun baru imlek ini agar saya bisa lebih beruntung aja, jangan sial lagi kayak kemarin-kemarin sampe rasanya kepala saya mau pecah aza dengan problem yang beruntun datangnya."

Hendra: "Kalo gua sih kagak harap apa-apa soalnya kehidupan gua udah cukup kok, enggak perlu pacaran cuman mikirin sekolah gua doang memang pacar itu selalu bawa masalah doang, kita yang udah bermasalah eh malah semakin nambah lagi masalahnya."

Rudy: "Yah memang sih kalo keadaannya macam gini terus, kan berabe juga entar."

Andreas: "Iya, silap-silap kehidupan kita jadi kacau-balau dibuatnya."

Leo: "Okelah, kalo gitu kita persiapkan mental kita aja buat hadapin seluruh masalah yang akan datang kepada kita ditahun baru ini, oke?"

"Dan mengapa saya tak bisa seperti mereka?" "Yang udah punya masalah tapi masih bisa happy dimana-mana." "Apa sebenarnya kekuarangan yang ada didalam diri beserta jiwa saya?" Pikir saya tak habis. Disaat sedang asyik-asyiknya bermain game tiba-tiba terdengar bunyi bel. Saya turun untuk membukakan pintu dan ternyata dua teman saya datang lagi untuk berkumpul. Mereka berdua adalah Teddy dan Hartono. Setelah mereka memasukkan sepeda motor mereka, saya juga mengajak mereka keatas untuk bermain game bersama.

Rudy: "Siapa sih?"

Saya menjawab, "itu lho, Ted dan Tono."

Leo: "Sialan, mana mereka suruh naik dong?"

Teddy: "Halo, apa kabar kalian semua?"

Andreas dan Rusly: "Yah gitu-gitu ajalah seperti yang kalian lihat."

Hartono: "Halo juga..."

Leo: "Apa halo-halo anjing?"

Hendra: "Jangan gitu dong Leo, elu kok sentimen amat?"

Rudy: "Apa kabar kalian selama ini, hehehe masih belum mampus?"

Kemudian mereka juga melanjutkan obrolan canda mereka yang terdengar agak ketus, akan tetapi kata-kata mereka yang ketus itu cuma sebuah canda. Dan saya melanjutkan kegiatan saya dengan mengambil air minum untuk mereka, setelah itu saya mandi karena saya merasa agak sumpek. Sambil mandi saya berpikir, "yah bagaimana pun lebih baik saya jangan merusak tahun baru imlek saya sendiri dengan kesedihan dan kesepian." "Saya musti tegar menghadapi masalah apa saja yang datang menimpa saya dan kalau ingin menangis yah saya akan menangis dimana aja."
"Kalau ingin marah yah saya akan berdiam diri dan mogok bicara saja."
Dan saya juga tidak akan pernah berhenti berdoa dan berharap jikalau saya masih bisa merasakan sedikit kebahagiaan sejati didalam batin saya.

"Salam terhangat saya buat teman-temin dimana pun berada."

"~Selamat Tahun Baru Imlek - Gong Xie Fat Choy~"

"Semoga kesehatan dan kebahagiaan datang menyertai kalian untuk selamanya di Tahun Baru Imlek ini."

14 Januari 2004

Aku tertatih
terhempas
terlempar dalam sebotol kecil berisi kenangan
yang akan kuletakkan di pemberhentian pertamaku.
Merci.



Senen,29 des 03




bintang,bulan,awan dan angin
ada apa dengan kalian ?
mengapa jadi pemancing ?
lihat,
mulut-mulut terkait
tergantung antara surga dan neraka.

11 Januari 2004

masih terbayang bayangmu


entah mengapa bayangmu terlintas
diantara tiang lampu dijalanan kota malam ini
sehingga menguak kembali semua kenangan pahit
yang pernah ku lewati saat ku masih berada dihatimu dulu
sakit... amat sakit sekali...
sesakit luka didalam hati
yang dulu pernah engkau siram dengan sebotol air keras
dan melepuh didalam tangisan air mata darah ini...

masih terbayang olehku
tawa sinismu yang sembari menginjakkan kedua kakimu
diatas kepalaku saat ku berlutut dihadapanmu,
gelora emosi dan kemarahan
yang tak sanggup lagi kusembunyikan
saat ku teringat kau dan aku pernah berjalan kaki
diantara trotoar persimpangan titi kuning
ingin rasanya kuledakkan seluruh isi bumi
yang pernah mengingatkanku akan dirimu
yang kotor dan menjijikkan itu...

salam dari jiwaku tuk jasadmu
yang mati dilanggar oleh jalannya kereta yang penuh berisikan materimu
semoga engkau tak pernah terreinkarnasi kembali...
tulang-tulang menari tari
pada cermin setan melihat diri
malaikat dan bidadari
tak mati-mati

10 Januari 2004

Dikepalaku ada hujan
tiktiktiktiktiktiktiktiktiktiktiktik
terus deras lalu merintik
dan merintik lalu deras
seperti mendendangkan simfoni kenangan
kenangan indah
kenangan sedih
seperti hujan kerinduan
atau hujan airmata

Dikepalaku ada hujan
tiktiktitiktiktiktiktiktiktiktiktik
Hujan Cinta!



Balkoni,26 des 03


08 Januari 2004

sahabat sejalan dan kawan luka sebaya, selamat tahun baru. jalan di depan makin bertaji, tapi terus, terus lagi, juga bila harus dikutup sepi. 'isi gelas, dan tandaskan!'
puthut ea via sms, 311203@23.16.58

the adventure was over. time resumes its daily routine. aku pulang kembali bergabung dalam barisan. tetap semangat!puthut ea via sms, 81104@14.55.01

lalu aku tanya apa kau baik-baik saja, kapan tiba di yogya, masih demam opo ora? kamu masih di kereta dari surabaya, belum sembuh benar dan melamun saja. kemudian aku mulai cerita dengan jari jempolku dengan kelanjutan naskah dramamu yang nanti akan dipentaskan. aku masih terpaku di hadapan komputer, menyelesaikan editing tulisan dan masih harus menyelesaikan makalah untuk tugas kuliahku malam ini juga. aku juga cukup lelah.

tahun sudah baru dan malam itu aku mabuk. berbotol bir, mansion house sampai anggur orang tua, lalu seorang kawan datang membawa gin dan sprite. pesta kebun yang meriah, kolam dan obor seadanya. romantis dan sedikit gerimis. tapi ramai penuh dengan kawan-kawan tetapi lagi tidak ada yang turun ke jalan.

tahun ini entah kita harus berduka atau bersenang-senang saja. yang jelas kita semua sedang terluka namun santai-santai saja. kita semua sedang berjuang masing-masing dengan cara-cara kita sendiri dengan apa-apa yang masih kita percaya dan tersisa. mimpi yang dulu muluk-muluk entah sekarang nyata atau kita tinggalkan saja. kita sudah lelah untuk mengatasnamakan siapa-siapa. bahkan untuk diri kita sendiri, kita butuh keberanian yang lebih.

terlalu banyak yang kita lihat dan akan kita lihat di lapangan yang akan memukul apa yang kita percaya sebelumnya. lalu kita akan kemana, apakah sekian perjuangan akan sia-sia saja terbuang. tetapi tidak, kita belum sesinis itu kukira. mimpi-mimpi kita masih terletak di tempatnya, walaupun masih tetap sedang mencari suatu bentuk penyesuaiannya yang nyata. kita masih sedang meraba-raba di tengah sekian kegelapan yang pekat dan terlalu kuat ini.

malam ini memang terlalu sedih dan aku sedang ingin pergi. sebentar saja. boleh ya, thut? seminggu saja. aku janji. setelah tulisan ini selesai dan beberapa kerja-kerja yang menjadi tanggungjawabku selesai. kepalaku sedang penuh dan aku ingin lihat laut. aku ingin ke arah timur sebentar. singgah dan istirahat. kondisiku serupa hp yang sudah harus dicharge dengan listrik dan smsku sekarang sudah hampir habis jatahnya.

aku masih ingin ketemu beberapa orang, juga kau. karena semangat tidak akan pernah habis dari mata kawan-kawan. bahkan dalam beberapa kata makian, kita masih saling memperhatikan bukan.

semoga tahun ini tidak ada yang terbunuh.

-draft kecil untuk tulisan buat aky...
ada bercak darah
yang membekas dipunggung stupa
mengering dan pecah menjadi butiran logam,
ada hati yang membatu
dikarena luka-luka kasih yang t'lah mengebas
dan sumpah dihadapan patung dewa...

air mata tangisan yang membendung s'luruh isi klenteng
membasahi s'tiap dupa dan lilin
kini pun t'lah membuat mati-rasa seisi jiwa,
yang ada hanyalah tertinggalnya kenangan pahit
yang amis didalam kutukan s'tiap kata-kata...



07 Januari 2004

malam makin panjang terbaca
menoreh diri dalam dada
hitam pena
merah tinta

dada-dada berjalan
pada jalan tak bernama
mencari dada padan kata
mungkin susun terbaca artian



04 Januari 2004

: widyar

kita bisa jadi subjek kalau kita melawan dengan keberanian dengan sebuah revolusi dengan perubahan bahkan dengan pemberontakan untuk sebuah kemerdekaan.

kita bisa jadi subjek kalau setiap isi otak bangsa kita memiliki sebuah kesadaran untuk sebuah kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama dengan kebenaran dan keadilan
lawan,lawan ,lawan
atau mati
tergilas oleh ketidakadilan
kita akan merdeka

dan semuanya milik bersama
untuk dibagi sama rata sama rasa

merdeka atau mati
:dyah

jika esok kau tengok ke arah timur, bersoraklah untuk kemenangan yang terbantahkan. untuk kesedihan yang tak kunjung reda. sebab kita memang tak pernah benar-benar merdeka, pun juga setengah merdeka. tidak. tidak pernah.

kita hanya lahir sebagai tumbal kehidupan, menjadi permainan dari banyak permainan hidup. kita hanya jadi objek tanpa sempat menjadi subjek. kita lahir dengan harapan sedang mati dalam keputus asaan.

kita menamakan diri sebuah bangsa, sedang impian bersama tak pernah ada. tak pernah ada. yang lahir hanya impian orang per-orang, kepala per-kepala. kita tidak pernah punya negara apalagi bangsa.

kau benar untuk sebuah kalimat, bahwa kita tidak pernah merdeka. tidak pernah.

03 Januari 2004

salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali
diantara tangis dan derita bangsa kita yang ternyata belum merdeka
akan perlakuan saudara sendiri dan penyumbatan aspirasi
suara saudara kecil oleh saudara besar
sedang wadah-wadah saudara kecil kian tidak berkualitas
hanya berkoar-koar kebanci-bancian
seperti luwesnya tukang jamu saat menjajahkan jamunya

salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali
saat ibu pertiwi tidak dapat melindungi anaknya lagi
dari hutang dan kelaparan yang kian membentuk dan memaksa otak
untuk berbuat hal yang tidak diinginkan
mencuri, merampas, menjambret, merampok, membunuh, memperkosa
dan lain-lain menjadi halal akan tekanan keadaan yang tidak dapat lagi
mencari pembenaran tentang hal yang haram dan halal

salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali
saat cendekiawan, ulama, sastrawan, seniman, politikus
hanya pintar berbicara tanpa ada gerakan kebawah secara realita
untuk menolong saudara kecil
cendekiawan hanya bisa membohongi saudara bodoh
ulama hanya bisa berbicara saja tanpa ada hal bukti secara realitanya
seniman ataupun sastrawan hanya bisa menulis puisi picisan tentang cinta,
keindahan dunia ataupun menggadaikan kemalangan saudaranya sendiri
politikus ya politikus saudara yang selalu berebut kursi karena ketakutan kehabisan kursi
akhirnya sekali lagi salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali

hanyakata ya hanyakata jika kita selalu menulis diri kita
tentang cinta ataupun indahnya dunia
tanpa dasar menengok pada saudara-saudara kecil kita
yang sedang berduka dengan segala lika-liku hidup
sebagai manusia diatas bumi yang sama-sama kita injak
untuk berbagi

salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali
kenapa kita tidak bisa membagi bahagia pada mereka
membagi roti membagi baju membagi tawa membagi susu
atau bahkan membagi darah dan nyawa kita
untuk sesama

salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali
kenapa kita tak membalut luka saudara kita
di Aceh, di Papua, ataupun di seluruh pelosok nusantara

bohong karena hanyakata memang hanya kata kata
dan bohong juga kalau sebagai seorang yang ingin menulis dengan
hanya kata kata tanpa hati dan rasa adalah sampah bagi hanya kata
jangan gampang ber kata kata tanpa bisa memerdekan saudara saudara kita
yang belum bisa ber kata kata karena luka dan duka yang mereka pikul
dan mereka panggul dalam hidup tanpa kita dapat berbagi dengan mereka
meskipun hanya dengan kata

salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali
merdeka merdeka dan setengah merdeka

02 Januari 2004

beku ... terdampar ...
cuba lihat di perkuburan sana..
beku disini bagai batu nisan ...
atau ... adakah berkubur tanpa nisan?
nisan itu ada yang nampak ...
tapi siapa yang melihat hadirnya disini ...
berkubur tanpa nisan ...
gadis sepi yang ditinggal kekasihnya.
kenapa menangis?
hidup bukan rakaman pita vhs ...
atau cakera vcd ...
tidak dapat diulang dan diperbetul ..
usap air mata mu gadis kecil ..
dan buka mata yang tertutup itu
dunia ini bukan sekadar tanah perkuburan mu
ada keindahan lain yang belum kau temukan.
bangkit dari deraan perasaan mu
berjalan keluar dari cadas batu yang menakutkan itu
keluarlah dari belenggu mimpi ngeri mu
didepan sana ...
ada pelangi yang menunggu
kamu kan tersenyum - itu janji ku pada mu.