04 Januari 2004

:dyah

jika esok kau tengok ke arah timur, bersoraklah untuk kemenangan yang terbantahkan. untuk kesedihan yang tak kunjung reda. sebab kita memang tak pernah benar-benar merdeka, pun juga setengah merdeka. tidak. tidak pernah.

kita hanya lahir sebagai tumbal kehidupan, menjadi permainan dari banyak permainan hidup. kita hanya jadi objek tanpa sempat menjadi subjek. kita lahir dengan harapan sedang mati dalam keputus asaan.

kita menamakan diri sebuah bangsa, sedang impian bersama tak pernah ada. tak pernah ada. yang lahir hanya impian orang per-orang, kepala per-kepala. kita tidak pernah punya negara apalagi bangsa.

kau benar untuk sebuah kalimat, bahwa kita tidak pernah merdeka. tidak pernah.

Tidak ada komentar: