30 Januari 2004

Percakapan Kita (Semarang, 18 Januari)
: mata air

mungkin neon semarak di atas kepala kita telah
menyalakan kepulangan sunyi pada bintangbintang
sedang percakapan kita berakhir menjadi tetes
seperti teh manis yang mengaluri meja formika
dinding pintu biru..
katamu, biar sejarah jadilah batu

kita pun lantas berjuang dengan sisa-sisa
lintasan petanda pada malam yang lubang.
kau menyusuri rindu dengan pencarian jantung
kepada surga. sebuah rahasia lalu pesta.
sedang aku masih saja menukar kesepian
dengan asap rokok dari matamu yang luka.

di pojokan jalan, pejalan yang kesekian berkisah
tentang hikayat cinta dan makanan cina.

lalu waktu semakin debu, membuat arsiran
abu-abu pada kesetiaan yang larung seperti
titik-titik hujan menjadi jamur di langit kita..

Tidak ada komentar: