24 November 2004

:KS, setelah re-start dan layar game over yang masih ter-cancel

dan aku telah salah mengambil jalan menuju jembatan serta pergi terlalu melayang menuju tempatmu. satu paviliun di siang yang sialan dan kehilangan semua arahku menujumu. it's so not over. kau salah menekan sekian tombol di playstation-mu dan layarmu hanya mengatakan: re-start pada panah mengarah ke utara nyaris barat daya, aku.

siang itu lahir di antara satu tampilan vcd di layar komputermu yang tidak kita habiskan setengah ceritanya. juga lemon pie yang tergeletak mengangga di meja. satu botol orangtua masih menyisakan beberapa tetesnya di tepi botol sekian milimeter dari bekas bibirmu yang juga membekas di gelas anggurku.

orang-orang amish muncul dalam kepalaku dan juga desa-desa setelah orgasme.

lima belas menit setelahnya pada semua potongan langit-langit yang membentuk tiga puluh bentuk puzzle tiga dimensi akanmu, i soooo fuckin cried my eyes out. melankoli keanjing-anjingan yang jatuh pada sofa coklat abu-abu.

pada tatto kartun serangga di punggung kananmu dengan segenap kuku-ku aku ingin merajah habis tubuhmu. namun kau masih melarangku, mengangkat handphone dan melempar cium jauh pada sekian perempuan yang tidak pernah kukenal. aku nyaris berharap kita berdua berhenti pada hitungan angka-angka, sebuah rekor durjana yang selalu kita buat di tengah-tengah lomba hubungan yang absurd.

kau masih membajak di tengah-tengah kasur. kadang-kadang kasar dan kadang-kadang lembut. serupa ladang dan serupa kapal kayu tergeletak aku di dasar-dasarnya. aku tidak pernah ingat kau pernah mewarisi darah-darah yang agraris atau bau-bau asin lautan. namun pada sekian permukaanmu, tertinggal semua warisan sejarah yang nyaris bukan apa-apa bagimu.

aku mencuri telapak tangan kirimu setelah jarum jam menunjukkan pukul tiga sore. seperti peta-peta yang hilang dari tanganku, semua garis rajah tanganmu bertemu dengan telapakku serupa mesin fotocopy yang sempurna. aku juga masih tidak ingat tetesan tinta hitam yang membentuk garis-garis di bawah mataku.seperti sungai yang terluka aku meninggalkanmu sesore itu dan layar masih berjalan, nyaris tidak pernah mendekati layar hitam dengan game over-nya yang memalu kita pada kehidupan.

seandainya semua pisuhan dapat keluar dari mulutku...

-in memoriam the thirteen man, 23novemberyanganjingditengahtengahyogyakarta2004-






PINDAHAN BABY!!

http://lukisan.f2g.net --> http://www.astridreza.blogspot.com

02 November 2004

Lagu buat Radith dan Rendra

by: Mama

Kukepakan sayap sayap putih cinta
untukmu buah hatiku
dalam hidupku

Rentangkan tangan tangan mungilmu
untuk kau genggam dunia
dimasa depanmu

Radith dan Rendra
buah hati mama
jadilah anak anak yang berbakti

Radith dan Rendra
penerang hatiku
senyummu adalah ketenanganku



Ps: untuk si Kembar "Anugrah terindah dalam hidupku"




lihat.....
dia kerasukan lagi
hanya karena satu daun kering yang berdiri di depannya.

01 November 2004

Dulu....
Tuhan berkata
dan jadilah kita
jadilah semesta

Kemudian ....
Setan berkata
aku ingin jadi Dia
jadilah neraka

kini....
kita berkata...
jadilah sebentuk surga
dan jadilah sebentuk neraka.