17 Januari 2004

cerpen persiapan, berkumpul bersama teman sekaligus ucapan Selamat Tahun Baru Imlek kepada semua orang


Menjelang tahun baru Imlek, memang banyak sekali persiapan yang musti disediakan untuk menyambutnya serta merayakannya. Oleh sebab itu, kesibukan juga tidak bisa dihindari. Walaupun satu-satunya orang yang paling kucintai tak berada disisi saya, saya juga amat bersyukur karena saya masih memiliki teman-teman yang bisa diajak berbagi keceriaan dan kesibukan diantara hari-hari saya yang penuh dengan rasa kesepian. Ada Andreas, Rusly, Leo, Rudy, Hendra, mereka semua adalah teman-teman dimana saat kesepian dan kesedihan datang merudung hati saya. Dengan bermain atau juga mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan dalam sehari-hari.

Kembali kepada masalah menjelang tahun baru Imlek, apa saja yang dipersiapkan? Sepertinya hal ini juga akan menjadi bahan obrolan yang cukup mengasyikkan untuk diperbincangkan kepada teman-teman. Saya tidak tahu apa komentar mereka tentang tahun baru imlek ini, yang pasti persiapan mereka jelas berbeda. Maka langsung saya tanyakan kepada teman-teman mumpung malam ini mereka berkumpul bersama dirumah saya dan bermain game.

"Apa sih persiapan kalian tuk Imlek kali ini?"

Leo: "Persiapan gua hanya tidur doang berhubung gua lagi KANKER (KANtong KERing)!"

Rudy: "Kalo gitu kita sama, ayo cas dulu..."

Hendra: "Alamak kasihan amat kalian ini dasar kere."

Rudy: "Apanya yang kere gendut?"

Andreas: "Gua sempet siapin 2 potong baju baru dan celana baru 1 potong maklum nyari baju dan celana yang bagus tuh agak rada susah sih, kalo elu rusly?"

Rusly: "2 potong baju doang celana pun masih belum dibeli masalahnya bingung tuh mau beli dimana?"

Hendra: "Kalo gua sih buatin aja soalnya murah dan kalo belinya dibutik pasti mahal amat."

Leo: "Lho tapi barusan tadi elu bilang gua ama Rudy kere tapi kalo elu memang punya uang kok masih make celana buatan beli aja kan bisa?"

Hendra: "Yah dengan begitu kan bisa lebih hemat dikit dan enggak beresiko jadi kere macam kalian berdua..."

Rudy: "Ah pukimak lah kau!"

Andreas: "Ngomong-ngomong ada bagusnya juga yah sekali-kali baju baru kita dibuatin aja toh bentuknya kayak gimana kan pasti lebih sesuai dengan selera kita bukan begitu?"

Rusly: "Yah bagusnya emang bagus sih tapi cari bahannya, kalo celana jeans gimana coba?"

"Hitung-hitung bener juga apa kata si Hendra tapi kalo busana berbahan jeans kan entar jadi masalah juga sih nyarinya," pikir saya. Dan selain itu, apakah mereka hanya mempersiapkan materi saja? Apakah mereka tidak memiliki persiapan lain? Kalau saya, saya juga mempersiapkan hati saya untuk menyambut datangnya hari-hari kesepian saya didalam tahun baru nanti, hari dimana saya sendiri tanpa dia. Akan tetapi saya berusaha melihat sekeliling saya, ada teman-teman saya yang berada mengelilingi saya penuh dengan canda dan tawa.

Saya lanjut bertanya, "apakah persiapan kalian busana doang?"

Rusly: "Kalo gua cih cuman harap tahun baru imlek ini gua bisa dapet gebetan baru alias bukan cuman main-main doang karena selama ini gua selalu bernasib sial ketemunya ama cewek-cewek matre doang... huh!"

Leo: "Aduh, kasihan deh elu... hehehe."

Rudy: "Kalo saya sih berharap dapat banyak duit aja hmmm."

Andreas: "Hahaha, kalo gitu sama, saya juga berharap mendapat penghasilan tambahan, maklum mau nabung buat modal berkeluarga yah sekaligus hitung-hitung konsentrasi saya banyakan ke pekerjaan saya saja."

Rusly: "Setidaknya doa saya tuk tahun baru imlek ini agar saya bisa lebih beruntung aja, jangan sial lagi kayak kemarin-kemarin sampe rasanya kepala saya mau pecah aza dengan problem yang beruntun datangnya."

Hendra: "Kalo gua sih kagak harap apa-apa soalnya kehidupan gua udah cukup kok, enggak perlu pacaran cuman mikirin sekolah gua doang memang pacar itu selalu bawa masalah doang, kita yang udah bermasalah eh malah semakin nambah lagi masalahnya."

Rudy: "Yah memang sih kalo keadaannya macam gini terus, kan berabe juga entar."

Andreas: "Iya, silap-silap kehidupan kita jadi kacau-balau dibuatnya."

Leo: "Okelah, kalo gitu kita persiapkan mental kita aja buat hadapin seluruh masalah yang akan datang kepada kita ditahun baru ini, oke?"

"Dan mengapa saya tak bisa seperti mereka?" "Yang udah punya masalah tapi masih bisa happy dimana-mana." "Apa sebenarnya kekuarangan yang ada didalam diri beserta jiwa saya?" Pikir saya tak habis. Disaat sedang asyik-asyiknya bermain game tiba-tiba terdengar bunyi bel. Saya turun untuk membukakan pintu dan ternyata dua teman saya datang lagi untuk berkumpul. Mereka berdua adalah Teddy dan Hartono. Setelah mereka memasukkan sepeda motor mereka, saya juga mengajak mereka keatas untuk bermain game bersama.

Rudy: "Siapa sih?"

Saya menjawab, "itu lho, Ted dan Tono."

Leo: "Sialan, mana mereka suruh naik dong?"

Teddy: "Halo, apa kabar kalian semua?"

Andreas dan Rusly: "Yah gitu-gitu ajalah seperti yang kalian lihat."

Hartono: "Halo juga..."

Leo: "Apa halo-halo anjing?"

Hendra: "Jangan gitu dong Leo, elu kok sentimen amat?"

Rudy: "Apa kabar kalian selama ini, hehehe masih belum mampus?"

Kemudian mereka juga melanjutkan obrolan canda mereka yang terdengar agak ketus, akan tetapi kata-kata mereka yang ketus itu cuma sebuah canda. Dan saya melanjutkan kegiatan saya dengan mengambil air minum untuk mereka, setelah itu saya mandi karena saya merasa agak sumpek. Sambil mandi saya berpikir, "yah bagaimana pun lebih baik saya jangan merusak tahun baru imlek saya sendiri dengan kesedihan dan kesepian." "Saya musti tegar menghadapi masalah apa saja yang datang menimpa saya dan kalau ingin menangis yah saya akan menangis dimana aja."
"Kalau ingin marah yah saya akan berdiam diri dan mogok bicara saja."
Dan saya juga tidak akan pernah berhenti berdoa dan berharap jikalau saya masih bisa merasakan sedikit kebahagiaan sejati didalam batin saya.

"Salam terhangat saya buat teman-temin dimana pun berada."

"~Selamat Tahun Baru Imlek - Gong Xie Fat Choy~"

"Semoga kesehatan dan kebahagiaan datang menyertai kalian untuk selamanya di Tahun Baru Imlek ini."

Tidak ada komentar: