03 Januari 2004

salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali
diantara tangis dan derita bangsa kita yang ternyata belum merdeka
akan perlakuan saudara sendiri dan penyumbatan aspirasi
suara saudara kecil oleh saudara besar
sedang wadah-wadah saudara kecil kian tidak berkualitas
hanya berkoar-koar kebanci-bancian
seperti luwesnya tukang jamu saat menjajahkan jamunya

salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali
saat ibu pertiwi tidak dapat melindungi anaknya lagi
dari hutang dan kelaparan yang kian membentuk dan memaksa otak
untuk berbuat hal yang tidak diinginkan
mencuri, merampas, menjambret, merampok, membunuh, memperkosa
dan lain-lain menjadi halal akan tekanan keadaan yang tidak dapat lagi
mencari pembenaran tentang hal yang haram dan halal

salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali
saat cendekiawan, ulama, sastrawan, seniman, politikus
hanya pintar berbicara tanpa ada gerakan kebawah secara realita
untuk menolong saudara kecil
cendekiawan hanya bisa membohongi saudara bodoh
ulama hanya bisa berbicara saja tanpa ada hal bukti secara realitanya
seniman ataupun sastrawan hanya bisa menulis puisi picisan tentang cinta,
keindahan dunia ataupun menggadaikan kemalangan saudaranya sendiri
politikus ya politikus saudara yang selalu berebut kursi karena ketakutan kehabisan kursi
akhirnya sekali lagi salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali

hanyakata ya hanyakata jika kita selalu menulis diri kita
tentang cinta ataupun indahnya dunia
tanpa dasar menengok pada saudara-saudara kecil kita
yang sedang berduka dengan segala lika-liku hidup
sebagai manusia diatas bumi yang sama-sama kita injak
untuk berbagi

salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali
kenapa kita tidak bisa membagi bahagia pada mereka
membagi roti membagi baju membagi tawa membagi susu
atau bahkan membagi darah dan nyawa kita
untuk sesama

salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali
kenapa kita tak membalut luka saudara kita
di Aceh, di Papua, ataupun di seluruh pelosok nusantara

bohong karena hanyakata memang hanya kata kata
dan bohong juga kalau sebagai seorang yang ingin menulis dengan
hanya kata kata tanpa hati dan rasa adalah sampah bagi hanya kata
jangan gampang ber kata kata tanpa bisa memerdekan saudara saudara kita
yang belum bisa ber kata kata karena luka dan duka yang mereka pikul
dan mereka panggul dalam hidup tanpa kita dapat berbagi dengan mereka
meskipun hanya dengan kata

salam setengah merdeka atau tidak merdeka sama sekali
merdeka merdeka dan setengah merdeka

Tidak ada komentar: