28 Maret 2004

kau berikan satu kesempatan yang tak pasti
s'bagai arti dari penasaranmu menghadapi hidup ini,
kau persembahkan sayatan luka didadamu
s'bagai lambang dari kesakitanmu didalam hati ini...


lantas dimana letak masa depan?
yang telah terusik dinding-dinding buntu
dengan langit-langit berhiaskan duri-duri stalaktit
dan lantai-lantai bertaburkan duri-duri stalakmit,
menghambat langkah-langkah kaki
yang sedang berjalan sehingga terhenti
diantara persimpangan lalu lintas yang tak berrambu...
bersama tuas kemudi yang patah dipembelokkan
diantara kiri dan kanan yang menjadi pilihan
teramat sulit tanpa bukti dan saksi...

kau menghadiahkan rusuk yang patah
s'bagai penjelasan maksud dari keputus-asaanmu
didalam getirnya takdir ini,
engkau pun menitipkan salam terakhir
s'bagai kutipan jemuh dari luka sepasang bola matamu
yang telah bosan dan enggan melihat dunia ini lagi...

Tidak ada komentar: