12 Juni 2002

inilah puncak kelelahan itu. setelah kuhitung sayap demi sayapnya. setelah kusesap setiap peluhnya. juga setelah habis kulumati sel di tiap-tiap sentinya. malam masih begitu amat panjang. dan ritual ini masih terlalu jauh untuk sebuah kata penghentian. padahal hidup masih seperti yang kemarin. tak ada yang terlalu istimewa, kecuali makin riuhnya orang-orang lapar yang terus saja merapal-rapalkan mantra di sisi lampu jalan. berkerumun. berkelompok-kelompok. etalase-etalase masih menjadi cermin sejati. kesejatian... hei, di mana kesejatian? di tubuhmu? tidak, tidak kutemukan. sudah paripurna aku jelajahi warna kulitmu. ataukah masih ada yang belums empat kubasuh? tarianku untukmu tidakkah mengisyaratkan sebuah keparipurnaan?

ah, begitu sulitkah...
aku sudah lelah. terlalu lelah...

Tidak ada komentar: