16 Februari 2004

satu-satu aku buka lagi buku harian usangku
tulisan itu masih begitu lugu
kadang aku tertawa geli membaca kekonyolan tulisanku kala itu
membodoh-bodohkan diriku yang begitu belia
entah... apakah lima atau enam tahun lagi saat aku membuka lembaran ini... aku juga akan tertawa... membodoh-bodohkan diriku saat ini...
ada yang berkembang... ada pula yang beranjak memudar...
aku tak tahu apakah aku sudah mencapai puncak dari yang namanya "kedewasaan"
atau aku hanyalah sosok kanak-kanak dalam balutan raga dewasa... aku tak bisa menilainya
aku butuh seorang juri...
untuk menilaiku...
aku butuh seorang guru...
untuk mengarahkanku...
dan aku butuh seorang murid...
untuk aku membagi pengetahuanku...
tapi lebih dari semua itu, aku membutuhkannya dalam satu orang saja...
aku masih saja membayangkan seseorang yang sempurna
tapi aku rasa aku tak membutuhkan itu
itulah mengapa aku membutuhkan seorang murid
aku masih belum menemukannya...
dan pasir waktuku terus berjatuhan turun...
menghabiskan sisa-sisa nafasku
meninggalkanku dalam kesendirian...

Tidak ada komentar: