12 Februari 2004

dengki!!!
itu yang pernah terpercik kedalam rasa
saat kobaran api membakar kediaman
bersama fortuna yang datang menghembuskan nafas beku
hingga membatu-batu diseluruh langit-langit.

dikau pun menjelma seekor naga penyembur bara...
dikau pun mengeluarkan s'luruh kata-kata kehidupan...


cacian... makian...
berceloteh tentang seribu satu dengki
dengan berlandaskan alasan sejuta nestapa
yang telah berlumut disela-sela kandang macan
hanya membuat seluruh ternak-ternak melarikan diri
karena takut dan ketakutan akan ajal.
apa gunanya lagi tujuan dari hidup
yang hanya bisa bersembunyi dibalik dengki?



Tidak ada komentar: