27 Oktober 2003

bingung


mendung...
hembusan angin kencang menggesek kalbu,
senada hujan yang merinai disore ini,
mengapa bayangmu terus menghantu?
terus meriak ombak disamping pasirku...
"dengarlah tangisku..."

masih ada keraguan tertanggal di'iga yang patah',
rayuan kumuh yang terus menjanjikan
makna yang tak berarti,
seiring kata yang terucap dari bahasa bibirmu...
janganlah terus memberikan tanda tanya,
kar'na...
didalam hati ini hanyalah ada tanda seru...

"t'lah kupikul nerakamu
melewati tiap jalan penyiksaan!!!"

namun...
sang langit tak kunjung memberkati mata angin
yang menjadi kompas
kemana arah angin
harus melangkahkan kaki
yang terlanjang tanpa sandal...
"kemana lagi aku harus bersembunyi???"
"aku bingung..."

Tidak ada komentar: