19 Oktober 2003

"akhirilah..."


"akhirilah..."
kar'na aku t'lah melihatnya...
saat terbangun dari sisa dengkurku
ada setangkai 'kembang luka'
yang tersisip diantara daun palem
halimun yang menghantar pagi,
ke sesatnya jalan buntu kehidupan
adakah yang lebih pahit selain 'empedu cobaan'?

"akhirilah..."
dengan sepoci teh beracun,
engkau pun memuntahkan 'bangkai maki bisa'mu
membuat bibir terlontar akan sebuah tanda tanya
'asam hina' apa lagi?
yang akan engkau cabuli getirnya takdirku?

"akhirilah..."
sepanjang pagi hingga malam
hanya ada jahitan bengkak yang melirih sekarat,
sengatan jarum berantai menyulam nadi jiwa,
'tutur-caci'mu yang menyirami seluruh 'sayatan hati'ku
sampai kapan...
'petir'mu akan berhenti menyambar retaknya 'padang'ku?

"akhirilah..."
"akhirilah..."
"akhirilah..."

Tidak ada komentar: