19 September 2003

menyesal


sebiru langit berawan,
namun mengapa masih berhujan?
selagu yang tercoreng dari jangka keraguan,
tiada sinonim kepercayaan yang menjadi mata bukti,
hanya buaian yang teralun disepasang dengung telinga,

akan tetapi... mengapa malam itu kita masih saling bersumpah?
membuat lelapnya matahari terusik oleh datangnya pagi,
dan ternyata...
dihari ini sang hujan pun menyesal turun ke bumi,
akhirnya...
segala yang telah terucap harus diakhiri hingga usai tiada tersisa,
sekarang lihatlah...
semua keping kata yang pernah terlontar harus menjadi abu,
dan tertelan kembali oleh lidah tak bertanggung-jawab kita.



17:35
12 august 2003
tuesday


Tidak ada komentar: