02 Juni 2003

menatap anak anak

aku terdiam seperti angin yang gamang dengan gaung di lembah
kemana ia mengembarakan remajanya menelusup kemanakah
ia berjanji sanggup memegang tatap kanaknya
aku cari ia dan aku jumpai cermin diri di wajahnya yang birahi
datang temui aku yang sepi
apa aku harus membunuh rusa untuk mengutarakan cinta
atau haruskah aku membuatmu cemburu

aku tersenggal di lempar angin yang kembali diam
hanya tisu yang kau lempar
hanya asap rokok yang kau semburkan
dapatkah aku tawar menawar denganmu
dapatkah aku bercengkerama dari waktu ke waktu

ia berjalan dengan cepat tak melewati jalanku
dagunya diangkat tidak seperti tundukku

aku bersembunyi dalam bising kata ini
ketika kau burung hantu yang menjerit jerit di dahan dahan
ketika kau kucing yang terus mengeong ngeong di pelataran
tapi suara suara ku mendapati dirinya pada batang batang batang tebu yang rubuh
seseorang yang mengepak akan menaruhnya dalam truk membawanya ke pabrik
mungkin kita akan berjumpa lagi ketika habis magrib mungkin juga tidak
mungkin kau orang yang kumintai api dan menolak
tapi di gelap itu jangan ancam aku dengan tatapan sekenanya
undang saja aku dengan denting tatap mata yang kocak
dengan gumam ku tawar dengan kata kata ku layu
dengan pengharapan yang tiada berbalas

usai perjalanan mei 2003

Tidak ada komentar: