02 April 2003

:joned

sebutlah, kisahmu sebagai soemantri dan soekrosono. tetapi benar-benar caramu menyakiti kata adalah melalui gerak badan, caramu menyakiti adalah melalui semua bunyi dan juga dengan tembang-tembang. caramu menyakiti memang dengan cara-cara masoischtis sejati. pertunjukanmu mengingatkanku dengan sade, dirimu mengingatkanku semua bentuk kekerasan akan mencapai titik muak, seperti dunia yang sedang mencapai titik muak.

sebutlah, dirimu sebagai mas mantri dengan adikmu soekrosono. lalu kisah kalian adalah tentang kesetiaan dan pertanyaan-pertanyaan. mengapa harus ada kesetiaan? mengapa imej, mengapa martabat, mengapa keluarga, mengapa kedudukan, mengapa harus setia, mengapa dan mengapa selanjutnya. sebuah pertanyaan yang ditujukan pada masyarakat kita yang terlanjur berada di jebakan semua bentuk kemunafikan.

sebutlah dirimu, sebagai seseorang yang berdiri di tengah panggung, memukau segala penjuru ring pertunjukan. tubuhmu yang basah oleh semua keringat hasil gerakmu, kemilau yang menganggu mata dan rasaku. begitulah adanya, caramu yang meminjam segenap perhatianku. bahkan berhasil menjauhkan diriku dari cinta yang duduk di sebelahku.

jauh dari cinta, jauh dari kesetiaan...

sebutlah dirimu lagi, soemantri yang ingin memindahkan taman sriwedari ke kraton maospati. sebutlah soekrosono mencari dan membantumu. sebutlah dirimu terbelah. sebutlah soekrosono rebah dan mati. sebutlah soemantri si pengkhianat kesetiaan yang tinggal dalam kesepian.

sebutlah aku mencari kesepian itu.

-seusai menonton.nobody wants to kill.gardanalla & don anung theatre performance-

Tidak ada komentar: