12 Maret 2003

penolong kami hanyalah TUHAN
: sebuah puisi

dari dalam kubur
mayat-mayat terbangun
berjalan terhuyung
menunduk dalam-dalam
jutaan penyesalan
menghampar menggelombang
mengetuk-ketuk
dihadapan pintu Tuhan
ketika angin menghempas
jutaan mulut mengucap
"penolong kami hanyalah TUHAN !"

Tidak ada komentar: