09 Februari 2003

untuk yang satu itu

ia membawa pergi yang tak lagi kau punya juga kekanakan itu
dan kau tersuruk di jalan jalan
menyapa sepi menawarkan sunyi disetiap perjumpaan
mungkin kau sewaktu waktu dapat kembali
tapi tidak kenangan memberimu senyum tersipu
ketika hujan tiba dan genangan air di halaman melantunkan petuah yang tak seharusnya
ia telah berjalan jauh dan lelah terlihat di rautnya yang cair menuju pojok rumah
dimana ia dulu kerap menemanimu duduk melamun
membayangkan sepasang matanya dapat menembus dinding dinding
membayangkan sepasang sayap dipunggung dan berputar diatas rumah lambat lambat
dan ia melambai
seorang yang kau kenal akan mengedipkan lampu
sore seperti biasa saat pulang di pojok beteng wetan
sudahlah biarkan ia sendiri menuntun hidup
kau tak akan lagi mengingat ingat sepasang payudaranya (hmm)
ia telah mengisi masa lalu mu dengan pengkianatan

yogyakarta februari 2003

Tidak ada komentar: