11 November 2002

Sajak Kembara

ada waktu dulu
di mana terompet belum lagi ditiup
danterompah tidaklah di bawah

waktu seribu adalah satu sedang dua cuma lima

waktu-waktu itu
seperti lipatan-lipatan jendela kamar
tempat menyaksikan mekarnya bunga-bunga
sekaligus pembunuhan di batas kota

kau mencintaiku, manisku?
di waktu dulu, manisku?


kuingat dulu cemara belumlah menjulang
menghalangi sorot matahari masuk ke kamarku
tapi sungai mulai berjalan lurus tegas

di waktu dulu
pedang serupa mainan dan kerbau bukan untuk
membajak

di waktu dulu
ada waktu dulu
kepada matahari kulepaskan
sebelas busur tanda cintaku kepadamu

kau mencintaiku, manisku?
di waktu dulu, manisku?


-jatinangor, 13 oktober 2002

Tidak ada komentar: