12 November 2002

MENGAPA MESTI SESAL

dan malam itu,
sebelum purnama jatuh keesokan malamnya,
kita sama duduk sambil termenung.
terkantuk hampir tertidur
tanpa perbincangan.
hari ini telah panjang benang cerita kita susun.
sempat terurai, namun tak sampai masai.
lalu kitapun duduk kelelahan
sambil berangan manis menatapi bulan.
hanya jalanan yang tersaruk kasar,
mengantar kita kembali tersadar;
ketika lalu kau kembali menjadi dirimu sendiri.
cerita itu seperti habis diceritai.
tak ada awal pun akhir
tak tersisa tanda di mana bermula
seperti sama kita berdua tak menyadarinya.
semua letupan seakan angan belaka,
lalu semakin diam aku tak bicara.
terjatuh ku dalam keraguan sendiri
- saat kutersadar -
toh cerita ini tak pernah berawal
pun tak pernah berujung pangkal.


mengapa mesti sesal?


di mana kamu sekarang, d?

Tidak ada komentar: