23 September 2002

sudah mulai gilakah aku? aku terus menerus mencerca Tuhan yang dulu pernah begitu aku puja ..
sudah mulai gilakah aku? aku terus menerus menuntut ke-ada-an Tuhan yang dulu tidak pernah aku ragukan
atau ini suatu tanda bahwa aku sudah mulai berpikir lebih terbuka dan bukan hanya terpaku pada dogma-dogma yang disuntikan melalui pembuluh darahku
benarkah aku tidak merasa berdosa? atau aku sudah mulai berpikir bahwa dosa itu tidak ada?
benarkah aku sudah mulai meragukan keberadaaan Tuhan atau malah mulai menuhankan diri sendiri seperti komentar yang acapkali menusuk telingaku
ah .. benarkah itu menusuk telingaku? benarkah itu bukan menusuk hatiku, membuatnya berdarah dan mulai memberikan kesadaran pada otak kecilku bahwa aku masih hidup .. ya, aku masih hidup, karena setidaknya masih ada bagian dari tubuhku yang meresponi jutaan kata yang bagai jarum terus menerus mengusik daging hatiku
lalu siapa yang kemudian jadi Tuhan? Dia kah? atau aku? dan jika Dia memang Tuhan, bolehkah aku menuntutnya dengan satu pasal saja tentang eksistensinya, yang kemudian bisa kujadikan dasar dan pasal untuk mulai merancang kudeta terhadap sesuatu bernama sandiwara yang dimainkan oleh penguasa semesta
tapi jika aku ialah Tuhan .. bagaimana mungkin? Toh aku masih saja berdarah, masih saja menangis, masih saja bersedih, lalu apa bedanya aku dengan manusia jika untuk merubah nasibku sendiri saja aku tidak dapat ..
bukankah Tuhan seharusnya terbang? lalu kenapa aku merangkak? Jadi aku bukan Tuhan kan?
dan jika aku bukan Tuhan, lalu Tuhan itu siapa? tidak ada kah?
kalau Tuhan tidak ada, maka mengapa peristiwa demi peristiwa terjadi? bukankah untuk semua hal yang terjadi ada dalang yang menggerakan boneka?
lalu bagaimana?
aku bingung .. masih saja berdarah .. PEKAT!

Tidak ada komentar: