03 Maret 2002

menyambuti ajakan astrid ber-neruda ria :)

Tawamu (Tu Risa)
Pablo Neruda

Ambil rotiku, kalau kau ingin
Sekap udara dariku, tetapi
jangan kau simpan dariku tawamu.

Jangan rebut mawar,
bunga tombak yang kau petik,
semburan air yang tiba-tiba
memancar dari kegembiraanmu,
ombak keperakan yang tiba-tiba
yang lahir dalam dirimu

Perjuanganku berat, dan aku kembali
dengan pandangan yang lelah
dari pemandangan bumi yang tak berubah,
tetapi ketika tawamu datang,
ia membubung ke langit mencariku
dan ia membukakanku
semua pintu-pintu kehidupan

Cintaku, dalam detik-detik tergelap
tawamu terbebas, dan jika tiba-tiba
engkau melihat darahku menodai kerikil-kerikil jalanan,
tertawalah, karena tawamu,
adalah pedang baru bagi tanganku

Di sekitar laut musim gugur,
tawamu harus mengangkasa
dalam ujudnya yang berbuih-buih,
dan di musim semi, kasih,
aku mendambakan tawamu,
seperti bunga yang kunanti,
bunga biru, mawar
dari negeriku yang menggema.

Tertawalah di malam hari,
di siang hari, pada rembulan
tertawalah pada jalanan pulau ini
yang meliuk-liuk
tertawalah pada lelaki kecil ceroboh
yang mencintaimu ini,
tetapi ketika aku membuka mata, dan menutupnya,
ketika langkah-langkahku kuayun pergi,
ketika mereka datang,
jauhkan roti, udara,
cahaya, musim semi dariku
tapi jangan pernah kau simpan dariku tawamu
karena aku akan mati

Tidak ada komentar: