03 Maret 2002

"kemarikan cawan itu," katamu
aku mangambil asbak, mulai membakar tembakau
"kita ini terlalu bodoh, maka itu kita larut."
(rupanya kau mulai jemu)
aku masih duduk terpukau
menikmati langit tua yang mulai berkerut, cemberut

"sebetulnya aku tak peduli," kataku
dan kau meminum racunmu. wangi rum
"dan kita tidak bodoh. sama sekali tidak!"
(aku masih ingin kau di dekatku)
kau kemudian tersenyum
langit mulai menggelegak



Tidak ada komentar: