11 Februari 2002

Titipan seorang kawan :

(1) Lumpur ........

Lumpur .. dimana-mana lumpur ...
Kotor , hitam dan bau
Sisa banjir yang ada semalam
Genangan dosa yang melanda relung jiwa
Mengalir dalam nadi menuju ke hati

Seperti mawar dia berwujud..
Indah tapi berduri dan rapuh
Dalam segala hasrat dan keinginan
Terbungkus rapi dalam kelopak yang berwarna
Namun siap melukai tangan yang memegangnya

Serapuh tembok tembok pasir
Yang akan runtuh dalam sedikit sentuhan
Mata yang memandang jauh ke depan
Gamang dalam segala keadaannya
Tak tahu entah apa yang akan diperbuatnya

Kesedihan dalam matanya
Membalur bagaikan sayatan duri terangkai
Membekas meninggalkan luka merah
Sambil berlari menerjang ombak
Ingin membuang semua ..
Semua ... sampai seakan tiada berbekas



(2) Teratai di lumpur ...

Lumpur .. dimana mana lumpur ?
Lihat disana .... !!
Ada setangkai teratai putih menghias di sana
Begitu putih .. begitu bersih ...
Dalam segala keindahannya ..

Teratai yang menyegarkan ..
Meneduhkan mata yang tertunduk tanpa harapan
Seakan menyapa dalam gelapnya lumpur yang hitam
Mengatakan .. masih ada keindahan di sini
Biarpun seluruh lumpur hitam ..

Biarpun seluruh kesedihan seakan tanpa batas
Namun bagai teratai putih diantara lumpur
Masih ada cukup sukacita untuk memikul kesedihan
Diantara seluruh hitam kelamnya jalan hidup
Masih ada rangkaian teratai putih di dalamnya..

Teratai itu begitu hidup ..
Seakan hendak mengatakan pada lumpur ..
Meski hanya teratai .. tapi mampu untuk bertahan
Meski hanya teratai .. tapi mampu untuk berbunga
Meski hanya teratai .. tapi mampu mewarnai lumpur

Tidak ada komentar: