24 Februari 2002

prosa untuk qq

karena ciuman-ciuman kecil ini beraroma susu coklat hangat, dan kita berbagi pembicaraan tentang luka-luka kita dan patahan-patahan tulang di sekujur tubuh. luka-luka yang bersentuhan. atau tentang fanatisme agama yang mengobrak-abrik penyewaan playstation di persimpangan jalan. tawamu terlalu miris ketika buku-buku itu dibakar oleh mereka, sehingga kita bertanya-tanya pada halaman-halaman itu, bagaimanakah rasanya panas api neraka yang mengantarkan mereka ke surga? pada keremangan malam, ada yang mencuri-curi seribu kesempatan dan juga pada pelukan. kita dan abu-abu itu, seonggok tumpukan sisa rokok tertata di asbak hijau, bersebelahan dengan ranjangmu.

-prosa yg terselip kapan entah

Tidak ada komentar: