24 Februari 2002

petikan gitar masih berjalan
begitu juga tiup harmonika

lorong panjang
berjejeran di muka

menuju apa kataku
satu petik cahaya pada buku
dan halaman-halaman lepas berserakan di atas tanah

mati karena senja
menuju subuh tertulis pada pena
penamu

Tidak ada komentar: