23 Oktober 2001

Cintaku

Dengarkan air hujan
jatuhi tanah
setelah mengembarai
udara dingin tak bermatahari

lihatlah pelangi
melukis biru muda langit
tercipta setelah badai
tangis hujan gerimis

pandangilah bunga melati
merah darah mawar menanti
kupu kupu yang datang menghampiri
tak perduli pada sang duri

lihat, rasa dan raba dengan hati
hirup dengan nafas yang sekarat
kau akan dapati,

sayang ....

cintaku
tlah terbahasakan tepat.


no 2 : Kangen

Mencintaimu
seperi berjalan menembus kabut
di taman bunga berpadang rumput

setiap langkah kaki
memberikan keindahannya sendiri
bunga dan rumput baru
selalu menanti aku

Kadang kulihat engkau jelas
saat kabut tersibak angin keras
sering aku tercekat
Sayang tertutup kelambu alam pekat

Mencintaimu
antarku kepusat bumi
ke keheningan tak bersyarat
panas berbelerang kematian

Mengingatmu
membuat aku benci jarak dan waktu
pun diri sendiri
dalam permusuhan abadi

Disiniku
disanamu
jadilah kita
dalam antara

Memikirkanmu
membuat jatuh tak berujung
menatap ruang dimensi seribu
tersusun dari garis gerak buih terapung

Tidur tidaklah tidur
semua penjuru adalah timur
Tidakkah semua jadi haru biru
jika engkau tidak mencium bibirku ?

??? maksud e' lho opooooooo .....
hihihihihihi ;)
embuhhh ...
:)

no 3 : Masalah tak lagi bermasalah


Saat hujan
di rumah kering

malam ini gelap
dan kilat menyambar terang

angin bergegas ke barat
air tenang berenang ke timur

dia terhenti berteduh
mereka terus bermobil

guruh berteriak perkasa
hati teduh raksasa

periksa badai hati
tertutup awan gelap mati
matahari ternyata di bawah bumi
bulan bintang di atas masih menanti

nafas sering tak disadari
terselimut jam dan hari
sukur pada kekal tak terperi
sadari diri belum mati

sekarang
adalah besok
kemarin
adalah kini

sama

mereka bilang empat jari
lihat muka empunya disela tangan
delapan bias menari
itu bukan angan

melati dari jaya giri
adalah bunga terindah
ketika malam pekat berjaya sendiri

bintang ter terang
adalah sinar cemerlang
sesudah amuk alam lewat terbang

dan kehidupan
tetap berlangsung,
kawan.


Tidak ada komentar: