yang tertempel dengan mata melotot,
melangkh perlahan dengan benak kolot
tanpa kenal melorot
dibalik cangkang alot.
"apa yang sedang diincar dibalik pot?"
penuh sabar,
rasa ingin yang tak pernah buyar
seperti lahir untuk terikrar
dan bersumpah mati didepan altar
tanpa peduli otot yang masih kekar
hingga lambat-laun kian membesar,
didepan pupur nafsu yang tertebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar