09 Oktober 2003

ada yang mengetuk jendela di malam hari. sekian lama setelah persemanyaman debu usang yang menimbuni nama, walau telah kutulis dengan huruf timbul yang besar-besar. siapa?

di luar langit sempurna biru tua. tak ada yang luar biasa hanya badai yang memang tidak biasa di dada. seorang anak lelaki datang dengan bau tubuh lama yang sama. kemeja kotak-kotak. kutatap mata yang diujungnya selalu berpendaran bintang-bintang. selalu bisa kutemukan bayangan diriku di sana, utuh dan transparan tanpa pintu. tapi tidak. entah kapan aku mulai menatap seorang perempuan dewasa. itukah aku yang sedang bercermin?

waktu ternyata diam-diam menyelinap di belakang rok-ku yang lipat-lipat. begitu lesat

tapi masih saja kau dengan tatapan mata binar mimpi-mimpi. kita tak lagi sama. tak lagi. anak lelaki itu memberi pelukan, lalu pergi tanpa kata. inilah pamit terakhir kali, pada kenangan yang tersusun menjadi buku cerita kanak-kanak di bawah pohon jambu air. demikianlah kedewasaan itu subur, sementara kau tetap tinggal sebagai anak lelaki. di matanya bintang-bintang senantiasa berkilauan..

terima kasih telah datang

setelah pertemuan: banana splittix

Tidak ada komentar: