05 September 2003

kau detik ini


engkau datang lagi...
apa lagi hendakmu?
apa engkau masih belum puas?
lekaslah engkau menghilang dari hadapanku!

mengapa engkau masih berdiri disitu dan terus menatapku?
lihatlah darah ini...
lihatlah airmata ini...
lihatlah bekas jahitan luka ini...
lihatlah...
aku sakit...

sepotong cangkul yang ada digenggaman tanganmu,
engkau masih terus ingin mencabikku,
hingga terlanjang tak menyisakan secuil busana kebahagiaan,
lekas katakan padaku...
apa dosa sepotong daging hati yang lemah ini padamu?

engkau telah membuangku kedalam lorong kepedihan,
lantas detik ini engkau kembali membawa memori kosong masa lalu,
engkau menggali semua kenangan hampa dari tanah liang kubur,
belum cukupkah aku tercampak kedinding berkawat runcing oleh cemetimu?

masih sanggup terucap oleh racun bibir berbisamu,
rayuanmu menggelitik kuduk,
air mata buaya purbamu,
kasih plastikmu yang tak pernah sampai,
materi yang terselip dibalik hasratmu,

kau sungguh memuakkan,
kau tak memiliki kulit wajah berharga diri,
kau kotor,
kau biadab,
kau amat sangat menjijikan,
kau... BINATANG!!!

sekarang apa lagi yang engkau tunggu?
lenyaplah sejauh-jauhnya tampang obralmu dari hadapanku,
pergilah terkubur dalam tanah api neraka selama-lamanya,
aku tak sudi melihatmu lagi.....
PERGI!!!!!



Tidak ada komentar: