23 Mei 2003

dia telah menyusuri jam demi jam di dada lelaki yang murung
dengan segala remah remah waktu dan segala sia sia wajahnya akan terlihat merdu
ketika bangun dari tidurnya yang berpeluh
dia akan terlihat larut dengan sprei selimut dan bantal yang masih basah oleh keringat
sejak itu ada yang tumbuh perlahan
pada debur yang jauh pada lembab angin laut dan dingin kabut pegunungan
sesuatu yang sulit untuk di tanggalkan dan mengamuk dikala sepi dikala ia penuh tekanan
dia akan menyediakan diri sebagai korban sebagai seseorang yang pantas terbantai
tapi kau menentukan tapi kau menguasai tubuh tubuh yang terkulai
yang memohon yang menghiba yang merajuk
yang terus menerus meminta dan sesal dan berpaling
lalu di dapatinya pada seseorang yang terkapar dengan tatap aduh
yang akan dijawabnya dengan teriak yeah dan tergesa

Tidak ada komentar: