21 April 2003

Perempuan Yang Menatap Langit

seperti waktu terhenti di sini
pintu setengah terbuka
sol datar sandal murahan meleleh di lantai
selalu di penghujung senja
hanya sekian saat sebelum
gelap menuntut jatah di bale-bale bambu

diam-diam kau menatap langit..



seperti kidung suara alto selalu merayap di udara
seperti sufi bising kanakkanak menembus maya
begitu saja
entah sebab kau luput menghitung garis di tapak dan jari
lalu semuanya pergi
sunyi.

dan kau menatap langit, masih..



maka bila nanti aku pamit
terakhir kali barangkali
masih menyimpan rindu
selamanya merindu
selamanya tersesat dalam perihal cintamu
duhai, perempuan yang setia menerawangi langit,
ceritakan padaku bagaimana bisa airmata lindap di arca
serupa matamu..

Tidak ada komentar: