22 Januari 2003

terakhir kali dan berakhirlah

Sepelukan mawar, semerah bara, semerah darah..
Bertumpukanlah bersama cacing-cacing ornamen
kebajikan dan kenistaan beraduk-aduk tercampur
hingga mata hitam membelatung..

Kelam, kelam
Badai tersesat di tanah bernanah

****

Habis perkara!
Tamat kisah!
Usai debur debu!
Selesai menapak!
Berhenti menatapku dengan sedu sedan ilusi keparat sajak-sajak epitaph romantis menzikir kenangan yang mengharu-biru seperti rinai gerimis sia-sia mengamukkan kamboja hingga luruh satu lalu satu lagi
di atas beceknya ingatan dirimu, akan-ku...

****

Penghabisan, katamu...

Lalu kita kemas rapi embun di sudut mata, berdialog dengan malaikat bersayap hitam lebar, bertanya tentang hakikat, entah kenapa, entah enggan doa-doa terkumandangkan lantang, entah tak harap tubuh tak mengabu,
jauh, menjauh, begitu jauh..

sayup-sayup kudengar isak.
engkaukah?

Tidak ada komentar: