18 Desember 2002

tak mungkin bisa tergambar wajahmu tanpa mengenang sebentuk senyum yang tak pernah lekang dari bibir, bahkan ketika gusar meraja atau rindu meraja, inikah rasanya jatuh cinta? atau cuma sekedar kapur kapur bisu yang mencoba menggarami lautan hati?

tak mungkin bisa terdesis bisikan kasih ditelingamu tanpa mengenang betapa kamu berarti buatku, bahkan ketika kecewa datang dan aku tidak lagi tau kemana aku harus menapak. Kulihat sepotong luka menganga dihatimu, adakah kau liat borok borok yang mulai mengering di hatiku
ayo ayo saling tertaut, hingga sirna bibirnya di bibir kita

Tidak ada komentar: