14 November 2002

aku punya tak banyak kata-kata sayang yang bisa dipilah-pilah
seperti kelaparan aku menelan mereka tanpa imajinasi teori
seperti si goblok yang mencoba merasa senang saat hujan berderai-derai..
aku memang punya tak banyak muslihat mencuri-curi resah

satu dusta, sehelai desah, sebercak embun yang
kau damparkan di pematang hati borok-borok
tak mau kering ini. kau yakin pasti saat berkata,
"aku takkan pergi"

aku memang punya tak banyak mulut yang menemani malam
hanya tempat kosong terlampau luas, lahan melempar kesah,
tangan memampung bualan-bualan.

[tak tahu lagi harus muak yang bagaimana yang harus tertumpah di jeritan kalimat-kalimat]

kau datang? singgahlah seperti biasanya.
saat bulan kau katakan redup dan sepi adalah setan yang
mengelamkan badai di pelupuk mata coklatmu

Tidak ada komentar: