09 Oktober 2002

untuk "seseorang" di atas sana yang bernama TUHAN !

pernah kujanjikan bahwa aku tidak akan pernah lagi bertanya mengapa ..
berjuta janji keteguhan hati untuk tetap saja percaya
memakan setiap dogma bahwa KAU adil .. dengan keadilan yang jadi keajaiban khas diriMU
saat itu aku berharap KAU tertawa bangga,
sedikitnya tersenyum bahagia untuk setiap penghambaanku
tapi nyatanya TIDAK ! KAU tetap saja dengan keAKUanmu yang dingin seakan-akan setiap sembahku cuma debu debu kotor

pernah pula kulontarkan sumpah serapah ke mukaMU
kuteriakan marah,
ribuan pasal tuntutan agar KAU mati saja !! (atau setidaknya membiarkanku pergi dari sini)
Jujur, saat itu aku berharap KAU gusar,
kusiapkan pipiku untuk satu dua tamparan karena meragukan ribuan kata yang tersulam di kitab suci
tapi nyatanya TIDAK ! KAU tetap saja TUHAN dengan keAKUan yang seakan menulikan setiap jerit

Dan jika KAU bungkam waktu aku terjerembab
berdiam waktu terhujat
katakan, dimana sepercik emosi?
haruskah terlebih dahulu kusetubuhi malaikatmu?

-dalam diam, dalam lelah, dalam gusar, .... dengan luka-

Tidak ada komentar: