08 Oktober 2002

lemah tubuhku, tak mampu berpikir dan tak mampu menjawab.
engkau kecewa, kekecewaan yang yang selama ini tidak aku ketahui, engkau sampaikan melalui alat yang terpampang didepanku saat ini dan sedang aku pergunakan. sebuah kotak surat elektronik digital

engkau mencoba menempatkan aku di sudut, yang sulit aku bergerak. engkau tidak membutuhkan pembelaan diri karena engkau bilang kecewa. dan kini persabatan itu ibarat guci yang retak. tetap menyatu tapi tetap akan ada bekas kehancuran.

sahabat maafkan aku bila kata maaf itu bisa menghilangkan sedikit kecewamu. dalam semua kata yang terucap, engkau seakan tidak ingin itu terucap. dan engkau punya keberanian mengatakan itu karena kekecewaan yang mendalam, kekecewaanmu denganku, kekecewaanmu dengan kotaku, kekecewaanmu dengan Indonesiaku.

aku mengerti engkau bukanlah bagian dari itu. dan engkau tidak dibesarkan oleh itu. dan engkau ingin melupakan itu, tetapi satu harapku jangan lupakan persahabatan itu.

untuk sahabat ku di tepi kubur.

Tidak ada komentar: