24 Oktober 2002

Barangkali hanya waktu
yang tak pernah gugup mengganti warna langit
Barangkali hanya waktu
menggiringku seperti kambing ke tempat janji senja abadi
selayaknya air, seumpama udara,
sebagaimana matahari selalu ada walau kadang bulan
bermain petak-umpet entah di mana

Barangkali memang hanya waktu
yang tekun mengajarku
dari titik ke segiempat, dari debu
o, mengangkasa raya menjadi kapas, menjadi embun, menjadi hujan meteor.

Barangkali hanya waktu
beribu-ribu topan badai kau kucaci-maki!
berdepa-depa tangis, mimpi, hiba kau kuberhalakan,
...diam...

[Seperti aku menyalahkan waktu pada ketidak berdayaan kita, kekasih
demikianlah ia memenjarakan bayangmu di waktu yang
seakan tak pernah berputar di dada ini]

Celaka, pada apa aku harus setia jika bukan hanya pada waktu?

Barangkali...memang hanya waktu
yang kupunya.

Tidak ada komentar: