26 September 2002

jangan tanya mengapa aku masih saja mencintainya, tanyakan mengapa bintang selalu ada bersama malam
jangan tanya mengapa aku tetap setia kepadanya, tanyakan mengapa awan senantiasa menutupi garang mentari
jangan tanya seberapa dalam cintaku mati dimakan luka, pasir pun setia bersama pantai tak peduli ombak

benar, bagaimana mungkin aku bersamanya? aku toh hanya ditakdirkan untuk mencinta, dan satu dua kali bercinta bercinta dengan lidah apinya

Tidak ada komentar: