04 Juli 2002

Mimpi
Kelebatan manusia hitam putih menjalari dinding dinding tepian hidup
tarian nafas isi perut bergelombang dibibir pantai sedak dan sengau
"Mengapa kau masih hadir di malam-malam ku?"

Kutakut menemuimu di ujung sadar mataku
cakarmu masih menancap dan mataku hilang pandang
Jangan taburi aku dengan serpihan bayang-bayang
cukup sudah kau gilas aku diujung pagi
Disaat hidup menjadi orok merah

"Jangan beri aku mimpi"
Puaskan saja aku dengan angin dipenggalan langkahku
Mata hatiku sejauh mata kakiku yang terus berdebu
Nadiku mengalir dalam kesepian bulir-bulirnya

"Mungkinkah mati di jalan kesepian, tanpa mimpi?"
Bila kenaifan ditebing getas digerus irama kekalahan
Dupa busuk cemari hari dijalan nafas cintaku
Kepedihan berputar, beriak ditarian ketaksadaran
Seperti pagi harus merindukan kokok ayam
Kepedihanpun tak patut dipersalahkan
Tak ada nafas yang lurus

Mungkin akan mati di jalan kesepian
Mungkin harus mati di jalan kesepian
Tapi hidup itu jalan menguji nyali dan keberanian

"Hadapi saja anak KU !"

Tidak ada komentar: