24 Mei 2002

aku masih menunggumu, disini, di kota ini, di pintu kamarmu dengan segala rindu dan segala kata yang berubah jadi biru. aku masih menunggumu masih dengan rindu yang gila, dengan semua bentuk kebutaan yang sama. kau dimana, dan aku masih menunggumu, disini, di ruang ini, di ruang itu, di udara kamarmu, di bau tubuh dan semua pakaianmu, aku menunggumu sampai semua kata di otakku berubah jadi gila, buyar, hancur, remuk-redam dan lidahku kelu terpotong sebelum memotong hatimu, mencongkel mata indahmu.

Tidak ada komentar: