14 April 2002

apologia 1

maka begini inilahkalau malam datang:
aku akan duduk lagi seperti malam kemarin
duduk di atas rumput yang sudah agak-agak basah
sambil kumain-mainkan nafas yang mulai
berwujud asap-asap putih yang kemudian
melingkar-lingkar merekonstruksi imaji-imaji tentangmu
dengan cahaya setengah bulan tentunya
gambaran yang muncul adalah kamu yang tak pernah penuh:
selalu saja ada ruang yang tak terisi dengan makna
yang semestinya. 'tak mengapa' kemudian menjadi
jalan keluar yang paling sering kupilih
suatu saat bukankah malam akan bercahaya
penuh bulan, yang mungkin akan menghadirkanmu
utuh, tak menyisakan satupun ambigu

-di atas bis bandung-bekasi

Tidak ada komentar: