28 Maret 2002

*lanjutan yg kemarin...

Tapi kondisi itu telah memberikan
pengalaman yang teramat luar biasa
seakan aku menjadi seorang Tuhan
Yang tak mengharapkan apapun dari yang pernah dia rasa

Aku mati rasa…..

Apakah aku mati rasa
Katakanlah hai jiwaku
Aku merasa terlepaskan dari jasadku dan
ternyata aku lebih mencintai ruhku
Jasadku aku meninggalkanmu
bukan berarti aku tidak mencintaimu
aku hanya ingin mendapatkan
keabadian yang telah kita sepakati
Engkau akan mati,dikerumunin cacing-
cacing tanah, dan hancur jadi tanah
Itulah hakikat yang telah kita ketahui
janganlah engkau takut akan semua itu
karena dengan menjadi tanah kita akan merasa bersatu lagi,
Jadilah tanah.
Kita akan bercinta dalam keabadian yang telah mati rasa kedunawian
Dan ternyata aku belum siap menghadapi kenyataan itu
Aku masih mengharapkan belaian lembut seorang ibu,
Belaian seorang kekasih
Dunia memang menawarkan rasa-rasa terhebat yang tiada duanya
Maaf, maaf
Apakah aku sudah gila
Gila akan sebuah rasa
Rasa yang belum pernah aku rasakan
Aku hanya ingin membelai lembut jiwamu
Tanpa melibatkan ragamu
Apakah itu mungkin
Harusnya aku tahu aturan hidup dunia karena aku hidup dalam dunia
Aku merasa lemah,sangat lemah seolah aku tak mampu lagi membawa diriku
Bawalah diriku hidup kembali dan aku akan terlahir kembali
menjadi seorang yang suci dan penuh kekuatan yang abadi

Tidak ada komentar: