19 Februari 2002

Ruang Tunggu


ruang tunggu sudah dipenuhi puntungan dan kepulan asap rokok
yang seakan mengeroyok kesabaranku
jam sudah berkali kali dilirak lirik
tak juga ada suara disana
suster berbaju putih mondar mandir
tak ada kecemasan diwajahnya, yang ada hanya mata yang lelah.
kurang tidur mungkin.
atau kurang gaji, tak tahu lah.
suara yang kunanti belum juga mampir ke telinga
beker+hidupku, bayi ku, kutunggu panggil mu untuk membuatku merasa menjadi pria, seorang ayah!

(mungkin beginilah rasanya menanti seorang bayi di rumah sakit)

Tidak ada komentar: