28 Februari 2002

ribuan sejarah menentes
dipanasi bulan dibalik awan
bercampur dengan air mancur
dari hati yang berlubang

kenapa kau tombak aku
tepat di dada
terpancang pada dinding waktu
terjala jaring kata

dan kini aku sekarat
di atas matahari barat
tarik nafas yang satu satu
dari atmosfir milikmu

tengkorak berderak derak
didesak kepompong masak
dari ulat mulutmu
saat kau beri aku ciuman rindu

berhenti saja berdetak
darahku teracun biru
gigitan rentang waktu
aku ingin kaku beku.

terlalu, kamu ....

Tidak ada komentar: