28 Oktober 2001

aku ingin melukis jiwamu dengan segala kata yang ada padaku. sewaktu kau tatap debu di jalanan dan mencoba merasakan debu itu menjadi kau. di persimpangan kiri jalanan...

atau sewaktu sepatu-sepatu hitam itu menendang dirimu dan jaket hijaumu terhiaskan bercak-bercak merah. aku masih mencoba melukismu. jatuh dan marah.

semuanya ada padaku, sewaktu kita menjadi dekat hanya dengan runtuhan-runtuhan isi hati. aku dan kau hanya berdiri di masing-masing pelabuhan. menunggu kapal masing-masing datang menjemput.

dunia kita yang sama-sama abu-abu berkelip dengan warna-warna. datang dan pergi. hingga tak tersisa kata-kata dan hanya kesunyian abadi menghiasi suasana. kita tiba-tiba menemukan kedamaian di antara kematian.

Tidak ada komentar: