satu lagi menggelepar
tanpa satu hingar bingar
mencoba kais surga di pagi yang terkapar
nanar
cakar semua ragu
pukul semua lugu
ludahi semua kelam
ini terlalu hitam
rumput mengaku bisu
malas ikuti tarian angin
embun lambat melayang dingin
jilati waktu yang sombong berlalu
pada suatu pagi yang memuakan
burung berkicau bagai teriakan
kesia-siaan kehidupan
dan dia memberanikan diri mengingat Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar