Masih saja bisa kuingat jejak jejak kerinduan yang pernah tertapak di keheningan senja
Di sela sela senyum dan bisikmu yang pernah menghiasi hatiku
Tanyamu "akankah kita selamanya satu?"
Lalu kita mulai tertawa, sambil saling mengaitkan jemari dan membiarkan hati melayang mengangkasa
Dan saat kerinduan mulai mencabik cabik raga,
saat cinta mulai datang menghantam rasa
tanyaku pedih, namun tak pernah tercipta jawab,
itukah kamu yang menulikan gendang, atau memang sedari dulupun tak pernah ada kamu di dalam hatiku
Tanyamu "Mengapa kau begitu naif?"
Lalu remang remang malam mulai menjala setiap sisa asa
Sementara bilur bilur yang ada tidak pernah sirna, tidak akan pernah
Dalam getir pilu teriakan teriakan kelelawar kekelawar penghisap darah,
Tanyamu "kapan bisa terbutakan mata akan setiap lakumu?"
Lupakan ..
Bisakah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar