Pagi itu dia menangis dalam pelukanku
terus menerus membicarakan tentang kematian
"aku belum ingin mati,yang...
meski aku sadar,pelan pelan penyakit ini akan membawaku menuju kesana" isaknya
aku hanya diam
mengelus elus lengannya
"atau mungkin memang sebaiknya aku mati saja,
toh jika aku mati dan lalu dikubur pun
mereka tidak akan perduli padaku lagi "
aku masih tetap diam
masih juga sambil memandangnya
"siapa mereka,yang...siapaaa!?!?" jeritmu tertahan
kuusap airmatanya
"mereka adalah orang orang tempat dimana seharusnya aku bertumpu...."
.................
"mereka keluargaku sendiri,yang...."
dan aku masih tetap diam
"yang...?!"panggilnya
"ya...?"jawabku sambil mengusap airmatanya
"bicara yang.....bicaaaaaarrrrraaaaaaa!!!!"jeritnya sambil menarik narik ujung bajuku
dan aku tetap masih tak bisa berkata kata
hanya lalu memeluknya
dan kami menangis bersama
maaf sahabat....
aku sungguh tak bisa berkata kata
maaf sahabat...
kau tak butuh kata kata saat ini
lalu malam menjumpai peraduan
kutatap dirinya yang terlelap
wajahnya kuyu oleh airmata yang terus dia peras dari pagi tadi
kuselimuti tubuhnya...
entah kenapa tiba tiba aku merasa takut
takut kehilangan
entah kehilangan apa
hanya resah...
gelisah....
sambil memandangnya yang terlelap
aku teringat kata kata lelakiku pada suatu siang,
"bukan dia atau mereka sebenarnya yang takut kehilanganmu...
tapi kau!...kau yang sebenarnya takut kehilangan mereka!"
aku tak tau apa ada hubungannya dengan kejadian pagi ini
tapi ya....mungkin memang aku yang takut kehilangan dia dan mereka,
takut dia atau mereka berhenti membutuhkan aku lagi,
hanya.....aku terlalu angkuh untuk mengakuinya
ya.....aku ternyata begitu angkuh....
tapi ijin kan aku mengatakan bahwa "aku sayang kamu Non...."
*catatan Yayang buat seorang Non
JogjaRaya April 03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar