yang kurindukan bukan sekedar rinai yang jatuh layaknya tangis bumi
bukan pula sekadar angin sore sore yang membuai kantuk, yang melambai-lambaikan pinus di tepi pantai
[jujur, ngilu hatiku memimpikan badai yang meluluh lantakkan sendi, meledakan nadi dan berdentam di telinga .. kelu jiwaku mengangankan topan yang menerpa karang, mengaduk ngaduk samudera dan melontarkan kapal kapal untuk mengaram]
ya .. yang kurindukan bukan hanya sececap manis,
tapi juga segetir pilu
yang di dalamnya masih bisa kugambar jelas binar matamu .. terangkai puisi dari desahmu, dan kupetik irama dari katamu ..
aku rindu ..
setiap luka yang kau cabikkan di tubuhku
yang mengental bersama darahku
meledakkan sel sel otakku
..... bersama bayangmu, yang entah kapan bisa pergi ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar