BABAD KALACAKRA
menganga
gua kalacakra membuka pintunya. mengalir sungai dari rawa di dalam kemihnya. gua itu tertawa pada setiap kupu-kupu yang singgah, atau dengung lebah. ada yang runtuh di kejauhan. para ibu riuh di titian. ini subuh tak bertuan. sepasang gadis kembar membuka kain lembar demi lembar membuka rahasia paling nanar: ada hutan sedang terbakar
bintang bajak kusebut lagi dalam sajak ini karena di sana sembunyi para raksasa mengasah gigi seri, para petani menyeduh kopi. semoga dewi sri masih setia tak tergoda rayuan media massa. di dalam pelukan bintang bajak itu kanak-kanak bermain roda, mengajari para orang tua cara berbahagia bahkan jika hujan tak juga tiba
tangga kayu,
bawakan sebakul nasi merah menuju perhelatan para pujangga. juga tuak dalam botol-botol aqua. mereka sedang menggambar bendera, mungkin sedang berlumba memanah rembulan warna sumba
di ambang pintu
ada yang mengintip, sepasang payudara ingin menghirup udara. malam masih begini muda, kemana perginya para jejaka? dara-dara pun beterbangan meninggalkan gundukan jerami, musim panen belum lagi usai. pelangi tampak kusut, masai. bedug dari surau di televisi menandai jejak matahari. apa kelanjutan kisah ini?
lalu berangkatlah merpati. ada janji-janji yang harus ditepati pada bumi. ada telur yang harus ditetasi dan pacuan yang harus dilintasi. mungkin ini halusinasi sebuah puisi tetapi merpati tak pernah menyimpan kerikil di lemari besi. meski tak bisa menyanyi, mereka percaya reinkarnasi
ada yang sedang mengaji
mungkin dari surau di televisi, atau gambar minaret masjid wali di koran pagi. di radio para kyai menawarkan resep mustajab: cara instan menjadi sufi
lalu saat maghrib tiba akan terdengar sayup-sayup suluk para wali yang tertinggal di angin kali. anak-anak menyimak. para gadis masih mengikatkan tali jerami di pangkal jari. para jejaka masih berolok sambil menggosok punggung sapi. ini mungkin juga ilusi
lalu semua kisah pun hanyut di kali senja itu. ada yang mengendap di cangkir kopi. sebatas daya ingat. tertulis kembali dalam puisi ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar